Tahap Pencatatan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Pada materi kelas XII semester ganjil telah diuraikan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam kegiatan akuntansi untuk perusahaan jasa yang secara keseluruhan menggambarkan suatu siklus akuntansi.Sedangkan pada bab ini akan diuraikan siklus akuntansi perusahaan dagang.
Beberapa hal yang berkaitan dengan catatan-catatan akuntansi dan prosedur-prosedur untuk perusahaan dagang tidak jauh berbeda dengan perusahaan jasa. Siklus akuntansi perusahaan dagang juga terdiri atas kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Tahap Pencatatan
- Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi
- Pencatatan dalam jurnal
- Pemindahbukuan ke buku besar
- Pembuatan neraca saldo
- Pembuatan jurnal penyesuaian
- Pembuatan neraca lajur
- Penghitungan harga pokok penjualan
- Pembuatan laporan keuangan
- Pembuatan jurnal pembalik
- Pembuatan jurnal penutup
- Pembuatan neraca saldo setelah penutup
1. Tahap Pencatatan
a. Bukti Transaksi
Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan harus ada buktinya.
Dalam melakukan transaksi jual beli, sebuah perusahaan dagang akan
membuat atau memperoleh bukti transaksi(mengenai bukti transaksi ini sudah dibahas di semester ganjil).
b. Pencatatan Transaksi dalam Jurnal Umum
Cobalah kamu perhatikan pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum menurut metode fisik berikut ini.



Contoh:
Transaksi di bawah ini diambil dari pembukuan PD IndahPermai, Jakarta selama bulan Maret 2006.
Maret 5 Dibeli barang dagangan dari PT Amanda, Semarang seharga Rp8.000.000,00. Dari jumlah tersebut dibayar tunai Rp3.000.000,00 dan sisanya dengan syarat 2/10, n/30.
8 Dibeli barang dagangan dari Fa. Asmaranda, Semarang seharga Rp10.000.000,00 secara kredit dengan syarat 2/10, n/30. Dan pada saat itu juga dibayar biaya angkut barang yang dibeli sebesar Rp 1.000.000,00.
9 Dikembalikan sebagai barang yang dibeli dari Fa.Asmaranda, Semarang karena tidak sesuai dengan pesanan seharga Rp1.000.000,00.
10 Dijual barang dagangan secara kredit kepada Tuan Fredi Irawan, Solo seharga Rp7.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30. Harga pokok barang tersebut sebesar Rp5.500.000,00.
12 Diterima kembali barang yang telah dijual kepada Tuan Fredi Irawan, Solo seharga Rp1.000.000,00 karena rusak. Harga pokok barang yang dikembalikan sebesar Rp700.000,00.
15 Dijual barang dagangan kepada Tuan Sigit Pramono secara tunai seharga Rp2.000.000,00 dan secara kredit seharga Rp4.000.000,00 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30. Harga pokok barang tersebut sebesar Rp4.500.000,00.
18 Dilunasi kepada Fa. Asmaranda atas pembelian barang dagangan tertanggal 8 Maret yang lalu.
20 Diterima pelunasan dari Tuan Fredi Irawan atas penjualan barang dagangan tertanggal 10 Maret yang lalu.
22 Dibayar kepada PT Amanda, Semarang atas pembelian barang dagangan tertanggal 5 Maret yang lalu.
25 Tuan Sigit Pramono melunasi hutangnya atas transaksi tanggal 15 Maret yang lalu.
Diminta: Catatlah transaksi di atas dalam jurnal umum!
Jawab:



Jurnal Khusus
Dalam proses pencatatan traksaksi untuk perusahaan kecil, jurnal yang dibuat adalah jurnal umum. Akan tetapi bagi perusahaan besar dengan transaksi keuangan yang banyak dan sering terjadi, maka proses pencatatan tidak mungkin menggunakan jurnal biasa/umum yang biasa dikerjakan oleh satu orang saja.
Oleh sebab itu, untuk menghemat waktu dan memudahkan pembagian pekerjaan, maka perlu dirancang suatu sistem pencatatan transaksi yang khusus untuk itu, yaitu jurnal khusus.
Jadi, jurnal khusus adalah jurnal yang dirancang secara khusus untuk mencatat transaksi yang bersifat sama dan sering terjadi atau berulang-ulang, dengan tujuan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Jurnal khusus (special journal) yang biasa digunakan dalam akuntansi perusahaan dagang terdiri atas empat macam:
1. jurnal penerimaan kas, untuk mencatat transaksi penerimaan kas,
2. jurnal pengeluaran kas, untuk mencatat transaksi pengeluaran kas,
3. jurnal pembelian, untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit,
4. jurnal penjualan, untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan secara kredit.
Di samping keempat jurnal khusus tersebut, perusahaan dagang harus tetap mempunyai jurnal umum untuk mencatat transaksi yang tidak dapat ditampung dalam jurnal khusus yang tersedia. Perbedaan antara jurnal khusus dan jurnal umum antara lain:
1. jurnal umum biasanya terdiri atas dua kolom, sedangkan jurnal khusus terdiri atas banyak kolom,
2. jurnal umum untuk mencatat transaksi yang bersifat insidental, sedangkan jurnal khusus untuk mencatat transaksi yang bersifat sama atau sering terjadi.
a. Bukti Transaksi
Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan harus ada buktinya.
Dalam melakukan transaksi jual beli, sebuah perusahaan dagang akan
membuat atau memperoleh bukti transaksi(mengenai bukti transaksi ini sudah dibahas di semester ganjil).
b. Pencatatan Transaksi dalam Jurnal Umum
Cobalah kamu perhatikan pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum menurut metode fisik berikut ini.
Contoh:
Transaksi di bawah ini diambil dari pembukuan PD IndahPermai, Jakarta selama bulan Maret 2006.
Maret 5 Dibeli barang dagangan dari PT Amanda, Semarang seharga Rp8.000.000,00. Dari jumlah tersebut dibayar tunai Rp3.000.000,00 dan sisanya dengan syarat 2/10, n/30.
8 Dibeli barang dagangan dari Fa. Asmaranda, Semarang seharga Rp10.000.000,00 secara kredit dengan syarat 2/10, n/30. Dan pada saat itu juga dibayar biaya angkut barang yang dibeli sebesar Rp 1.000.000,00.
9 Dikembalikan sebagai barang yang dibeli dari Fa.Asmaranda, Semarang karena tidak sesuai dengan pesanan seharga Rp1.000.000,00.
10 Dijual barang dagangan secara kredit kepada Tuan Fredi Irawan, Solo seharga Rp7.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30. Harga pokok barang tersebut sebesar Rp5.500.000,00.
12 Diterima kembali barang yang telah dijual kepada Tuan Fredi Irawan, Solo seharga Rp1.000.000,00 karena rusak. Harga pokok barang yang dikembalikan sebesar Rp700.000,00.
15 Dijual barang dagangan kepada Tuan Sigit Pramono secara tunai seharga Rp2.000.000,00 dan secara kredit seharga Rp4.000.000,00 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30. Harga pokok barang tersebut sebesar Rp4.500.000,00.
18 Dilunasi kepada Fa. Asmaranda atas pembelian barang dagangan tertanggal 8 Maret yang lalu.
20 Diterima pelunasan dari Tuan Fredi Irawan atas penjualan barang dagangan tertanggal 10 Maret yang lalu.
22 Dibayar kepada PT Amanda, Semarang atas pembelian barang dagangan tertanggal 5 Maret yang lalu.
25 Tuan Sigit Pramono melunasi hutangnya atas transaksi tanggal 15 Maret yang lalu.
Diminta: Catatlah transaksi di atas dalam jurnal umum!
Jawab:
Catatlah transaksi di bawah ini dalam jurnal umum, dengan menggunakan metode fisik!
PD Yuniar milik Tuan Sentot melakukan transaksi selama bulan April 2000 sebagai berikut.
April 1 Tuan Sentot menginvestasikan sebagai modal pertama berupa uang tunai Rp5.000.000,00. Simpanan di bank Rp15.000.000,00 dan gedung toko seharga Rp30.000.000,00.
April 4 Dibeli secara tunai dari Toko KLM Jakarta berupa perlengkapan toko seharga Rp500.000,00 dan peralatan kantor seharga Rp2.500.000,00.
April 7 Dibeli secara kredit barang dagangan dari Fa. Kufu seharga Rp6.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30.
April 10 Dibeli barang dagangan secara tunai seharga Rp1.600.000,00.
April 13 Dijual barang dagangan secara tunai seharga Rp3.500.000,00.
April 16 Dijual dengan kredit barang dagangan kepada PT Tiara Jakarta seharga Rp4.800.000,00 dengan syarat 2/10, n/30.
April 17 Dibayar angsuran utang kepada Fa. Kufu sebesar Rp1.000.000,00 dengan potongan 2%.
April 18 Diterima kembali sebagai barang dagangan yang dijual kepada PT Tiara Jakarta seharga Rp300.000,00.
April 20 Dibayar upah pembantu usaha dagang sebesar Rp1.600.000,00.
April 24 Diterima angsuran pembayaran dari PT Tiara Jakarta sebesar Rp1.200.000,00.
April 27 Tuan Sentot mengambil uang tunai untuk keperluan pribadi sebesar Rp400.000,00.
April 28 Dibeli barang dagangan dari PT Hari Semarang sebesar Rp3.500.000,00 dengan syarat pembayaran 2/15, n/45.
April 29 Dibayar iklan pada suatu harian sebesar Rp100.000,00
April 30 Dikembalikan kepada PT Hari Semarang sebagian barang yang rusak seharga Rp300.000,00. Diminta: Catatlah transaksi di atas dalam jurnal umum
PD Yuniar milik Tuan Sentot melakukan transaksi selama bulan April 2000 sebagai berikut.
April 1 Tuan Sentot menginvestasikan sebagai modal pertama berupa uang tunai Rp5.000.000,00. Simpanan di bank Rp15.000.000,00 dan gedung toko seharga Rp30.000.000,00.
April 4 Dibeli secara tunai dari Toko KLM Jakarta berupa perlengkapan toko seharga Rp500.000,00 dan peralatan kantor seharga Rp2.500.000,00.
April 7 Dibeli secara kredit barang dagangan dari Fa. Kufu seharga Rp6.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30.
April 10 Dibeli barang dagangan secara tunai seharga Rp1.600.000,00.
April 13 Dijual barang dagangan secara tunai seharga Rp3.500.000,00.
April 16 Dijual dengan kredit barang dagangan kepada PT Tiara Jakarta seharga Rp4.800.000,00 dengan syarat 2/10, n/30.
April 17 Dibayar angsuran utang kepada Fa. Kufu sebesar Rp1.000.000,00 dengan potongan 2%.
April 18 Diterima kembali sebagai barang dagangan yang dijual kepada PT Tiara Jakarta seharga Rp300.000,00.
April 20 Dibayar upah pembantu usaha dagang sebesar Rp1.600.000,00.
April 24 Diterima angsuran pembayaran dari PT Tiara Jakarta sebesar Rp1.200.000,00.
April 27 Tuan Sentot mengambil uang tunai untuk keperluan pribadi sebesar Rp400.000,00.
April 28 Dibeli barang dagangan dari PT Hari Semarang sebesar Rp3.500.000,00 dengan syarat pembayaran 2/15, n/45.
April 29 Dibayar iklan pada suatu harian sebesar Rp100.000,00
April 30 Dikembalikan kepada PT Hari Semarang sebagian barang yang rusak seharga Rp300.000,00. Diminta: Catatlah transaksi di atas dalam jurnal umum
Jurnal Khusus
Dalam proses pencatatan traksaksi untuk perusahaan kecil, jurnal yang dibuat adalah jurnal umum. Akan tetapi bagi perusahaan besar dengan transaksi keuangan yang banyak dan sering terjadi, maka proses pencatatan tidak mungkin menggunakan jurnal biasa/umum yang biasa dikerjakan oleh satu orang saja.
Oleh sebab itu, untuk menghemat waktu dan memudahkan pembagian pekerjaan, maka perlu dirancang suatu sistem pencatatan transaksi yang khusus untuk itu, yaitu jurnal khusus.
Jadi, jurnal khusus adalah jurnal yang dirancang secara khusus untuk mencatat transaksi yang bersifat sama dan sering terjadi atau berulang-ulang, dengan tujuan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Jurnal khusus (special journal) yang biasa digunakan dalam akuntansi perusahaan dagang terdiri atas empat macam:
1. jurnal penerimaan kas, untuk mencatat transaksi penerimaan kas,
2. jurnal pengeluaran kas, untuk mencatat transaksi pengeluaran kas,
3. jurnal pembelian, untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit,
4. jurnal penjualan, untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan secara kredit.
Di samping keempat jurnal khusus tersebut, perusahaan dagang harus tetap mempunyai jurnal umum untuk mencatat transaksi yang tidak dapat ditampung dalam jurnal khusus yang tersedia. Perbedaan antara jurnal khusus dan jurnal umum antara lain:
1. jurnal umum biasanya terdiri atas dua kolom, sedangkan jurnal khusus terdiri atas banyak kolom,
2. jurnal umum untuk mencatat transaksi yang bersifat insidental, sedangkan jurnal khusus untuk mencatat transaksi yang bersifat sama atau sering terjadi.


0 Komentar