Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Mengapa bila harga beras naik Rp1.000,- per kilogram, permintaan terhadap beras tidak berkurang banyak? Tetapi mengapa bila harga kedondong naik Rp.1000,- perkilo gram, permintaan terhadap kedondong berkurang sangat banyak? Mengapa kenaikan harga yang sama mengakibatkan perubahan permintaan yang berbeda?
Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Permintaan
Itulah yang akan kita pelajari sekarang. Peristiwa yang digambarkan di atas berkaitan dengan masalah elastisitas, yaitu elastisitas permintaan. Apa itu elastisitas dan apa pula yang dimaksud elastisitas permintaan?
Pengertian Elastisitas
Permintaan Elastisitas berasal dari kata elasticity (bahasa Inggris) yang berarti kekenyalan, kelenturan atau keluwesan. Elastisitas permintaan dapat diartikan sebagai tingkat kelenturan atau tingkat kepekaan permintaan dalam menghadapi perubahan harga.
Macam-Macam Elastisitas Permintaan dan Cara Menghitungnya
a. Permintaan Inelastis
Permintaan inelastis terjadi apabila persentase permintaan lebih kecil dari persentase perubahan harga. Dengan kata lain, harga yang berubah sebesar X% ternyata diikuti perubahan permintaan kurang dari X%. Permintaan inelastis ditunjukkan dengan koefisien yang besarnya kurang dari 1 (Ed < 1).
CONTOH SOAL 1
Saat harga beras Rp3.000,- per kg jumlah beras yang diminta 40 ton. Ketika harga naik menjadi Rp4.000,- per kg jumlah beras yang diminta 38 ton.
Pertanyaan:
1. Buatlah tabel permintaan beras.
2. Buatlah kurva permintaan beras
3. Tentukan berapa koefisien elastisitas permintaannya.
b. Permintaan Unitary
Permintaan ini terjadi bila persentase perubahan permintaan sama dengan persentase perubahan harga. Dengan kata lain, harga yang berubah X% diikuti perubahan permintaan sebesar X% pula. Permintaan unitary ditunjukkan dengan koefisien (Ed) yang besarnya sama dengan 1 (Ed = 1). Permintaan ini terjadi pada berbagai macam barang pada saat tertentu secara kebetulan.
CONTOH SOAL 2
Harga sepatu Rp30.000,- pasang, jumlah yang diminta 50 pasang. Ketika harga turun menjadi Rp25.000,- per pasang jumlah yang diminta 60 pasang.
Pertanyaan:
1. Buatlah tabel permintaan sepatu!
2. Buatlah kurva permintaan sepatu!
3. Tentukan koefisien elastisitas permintaan sepatu!
c. Permintaan Elastis
Permintaan elastisi terjadi bila persentase perubahan permintaan lebih besar dari persentase perubahan harga. Dengan kata lain, harga yang berubah X% diikuti perubahan permintaan lebih dari X%. Permintaan elastisitas ditunjukkan dengan koefisien (Ed) yang besarnya lebih dari 1 (Ed>1).
Barang yang sifat permintaannya elastisi adalah barang-barang sekunder dan tersier (mewah) serta barang yang memiliki substitusi/pengganti.
CONTOH SOAL 3
Ketika harga TV Rp900.000,- per unit, jumlah yang diminta 100 unit. Dan jumlah yang diminta turun menjadi 70 unit ketika harga naik menjadi Rp1.000.000,-.
Pertanyaan:
1. Buat tabel permintaan TV.
2. Buat kurva permintaan TV.
3. Tentukan koefisien elastisitas permintaan TV.
d. Permintaan Inelastis Sempurna
Permintaan in elastis sempurna terjadi bila persentase perubahan permintaan sebesar 0 % sedang persentase perubahan harga sebesar X%. Dengan kata lain, walau harga berubah X%, permintaan tetap tidak berubah (0%). Permintaan ini ditunjukkan dengan koefisien (Ed) yang besarnya sama dengan 0, diperoleh dari Ed = = 0.
Barang yang sifat permintaannya inelastis sempurna adalah barang yang harganya murah dan relatif tidak penting, seperti ketumbar dan merica. Dari grafik contoh soal 4 terlihat, ternyata berapa pun perubahan harga, tidak memengaruhi jumlah yang diminta.
CONTOH SOAL 4
Saat ketumbar seharga Rp1.500,- per ons jumlah yang diminta 100 ons. Ketika harga ketumbar naik Rp1.700,- per ons, jumlah yang diminta tetap 100 ons.
Pertanyaan:
1. Buatlah tabel ketumbar
2. Buatlah kurva permintaan ketumbar
3. Tentukan koefisien permintaan ketumbar!
Permintaan ini terjadi bila persentase perubahan permintaan sebesar X% tetapi persentase perubahan harga sebesar 0% (tidak ada perubahan). Dengan kata lain, walaupun harga tidak berubah, permintaan mengalami perubahan sebesar X%. Permintaan ini ditunjukkan dengan koefisien (Ed) yang besarnya ~, diperoleh dari Ed = = ~
Contoh barang yang bersifat permintaannya elastis sempurna adalah BBM (bahan bakar minya), seperti bensin, minyak tanah, dan lain-lain. Dari grafik tampak, ternyata walaupun harga tidak berubah, permintaan dapat terus mengalami perubahan.
Sumber : cnnindonesia.com, 21 April 2020 Gambar 1. BBM memiliki sifat permintaan elastis sempurna. Artinya pada harga tertentu berapa pun persediaan BBM akan habis dibeli masyarakat |
CONTOH SOAL 5
Di pasar kabupaten “A” saat harga minyak tanah Rp1.000 perliter jumlah yang diminta 1.100 liter. Ketika persediaan minyak tanah ditambah menjadi 1.800 liter pada harga yang sama semua persediaan (1.800 liter) habis diminta/ dibeli.
Pertanyaan:
1. Buat tabel permintaan minyak tanah.
2. Buat kurva permintaan minyak tanah.
3. Tentukan koefisien elastisitas permintaan minyak tanah.
Mengapa permintaan suatu barang bersifat elastis? Apa sebabnya? Dan mengapa barang yang lain bersifat inelastis? Apa sebabnya? Mengapa pula ada barang yang bersifat elastis sempurna dan inelastis sempurna? Jawabnya adalah karena ada faktor-faktor yang bisa memengaruhi suatu barang bersifat elastis, inelastis, unitary, elastis sempurna atau in elastisitas sempurna.
Faktor-faktor yang bisa memengaruhi elastisitas permintaan suatu barang dijelaskan berikut ini.
b. Penawaran Unitary
a. Jenis Barang
Bila suatu barang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok (primer) maka sifat permintaannya adalah inelastis (harga banyak berubah, tapi permintaan sedikit berubah). Mengapa demikian? Karena, walaupun harga melambung naik orang tetap akan membelinya demi kelangsungan hidup. Contoh barang ini adalah beras. Akan tetapi, bila suatu barang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier (mewah) maka sifat permintaannya adalah elastis (harga sedikit berubah, tapi permintaan sangat banyak berubah). Mengapa demikian? Karena dengan melihat harga yang berubah misalnya naik, orang akan menunda dulu permintaannya dan menunggu harga turun kembali.
b. Ada Tidaknya Barang Substitusi/Pengganti
Bila suatu barang (X) memiliki barang substitusi (Y) maka bila harga barang (X) naik orang akan beralih membeli barang substitusi (Y). Ini berarti kenaikan harga barang “X” akan mengurangi permintaan terhadap barang “X” dalam jumlah yang banyak, sehingga sifat permintaan barang “X” adalah elastis. Semakin tinggi kemampuan barang lain untuk mengganti barang tersebut maka permintaan terhadap barang X semakin elastis. Sebaliknya, bila suatu barang tidak memiliki barang substitusi, maka sifat permintaan barang tersebut adalah inelastis.
c. Harga Barang
Bila harga suatu barang sangat murah maka kenaikan harga barang tersebut tidak akan berpengaruh banyak terhadap permintaan. Misalnya, harga satu ikat bayam Rp150, bila naik menjadi Rp250 permintaan tidak akan berkurang banyak karena setiap orang mampu membayarnya. Dengan demikian, permintaan terhadap bayam bersifat inelastis.
d. Keyakinan dan Tradisi
Ada sejumlah barang yang harus dipergunakan untuk mengikuti keyakinan dan tradisi/kebiasaan tertentu. Walaupun harga barang-barang tersebut naik, orang tetap akan membelinya. Dengan demikian, sifat permintaannya adalah inelastis.
e. Frekuensi Pembelian Barang
Bila suatu barang cukup dibeli satu kali setahun (seperti payung) atau satu kali dalam dua tahun (seperti bantal, guling) dan harga barang-barang tersebut tidak terlalu mahal, maka bila terjadi kenaikan harga tidak akan begitu memengaruhi permintaan. Mengapa? Karena orang berpikir: barang itu hanya dibeli satu kali dalam setahun atau satu kali dalam dua tahun. Sehingga sifat permintaannya adalah inelastis.
f. Selera
Bila selera masyarakat sedang meningkat pada suatu barang maka sifat permintaannya adalah inelastis.
Akan tetapi bila selera turun maka sifat permintaannya menjadi elastis.
Pengertian Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran adalah tingkat kelenturan atau tingkat kepekaan penawaran dalam menghadapi perubahan harga.
Macam-Macam Elastisitas Penawaran dan Cara Menghitungnya
a. Penawaran Inelastis
Penawaran inelastis terjadi apabila persentase perubahan penawaran lebih kecil dari persentase perubahan harga. Dengan kata lain, harga yang berubah sebesar X% ternyata diikuti perubahan penawaran kurang dari X%. Penawaran inelastis ditunjukkan dengan koefisien yang besarnya kurang dari 1 (Ed < 1). Barang-barang hasil pertanian memiliki sifat penawaran inelastis karena produk pertanian dibatasi oleh masa panen dan musim.
CONTOH SOAL 1
Saat harga rambutan Rp2.000,-/kg jumlah yang ditawarkan 50 kuintal. Ketika harga naik menjadi Rp4.000,-/kg jumlah yang bisa ditawarkan hanya 60 kuintal.
Pertanyaan:
1. Buatlah tabel penawaran rambutan beserta kurvanya.
2. Hitunglah koefisien elastisitas penawarannya.
Penawaran ini terjadi bila persentase perubahan penawaran sama dengan persentase perubahan harga. Dengan kata lain, perubahan harga yang sebesar X% diikuti perubahan penawaran sebesar X% pula. Penawaran ini ditunjukkan dengan koefesien (Es ) yang besarnya sama dengan 1 (Es = 1). Penawaran ini bisa terjadi pada berbagai macam barang yang terjadi pada saat tertentu saja (secara kebetulan).
d. Penawaran Inelastis Sempurna
CONTOH SOAL 2
Saat harga tas kulit Rp10.000,- per buah jumlah yang ditawarkan 200 kodi. Ketika harga turun menjadi Rp8.000,- per buah jumlah yang ditawarkan 160 kodi.
Pertanyaan:
1. Buatlah tabel penawaran tas kulit beserta kurvanya.
2. Hitunglah berapa koefisien elastisitas penawaran tas kulit.
c. Penawaran Elastis
Penawaran elastis terjadi bila persentase perubahan penawaran lebih besar dari persentase perubahan harga. Dengan kata lain, harga yang berubah sebesar X% diikuti perubahan penawaran lebih besar dari X%. Penawaran ini ditunjukkan dengan koefisien (Es ) yang besarnya melebihi angka 1 (Es > 1).
Contoh barang yang memiliki sifat penawaran elastis adalah barangbarang produksi pabrik yang tidak bergantung pada masa panen dan musim.
CONTOH SOAL 3
Saat harga sepatu Rp20.000,- per pasang jumlah yang ditawarkan 38 kodi. Ketika harga naik menjadi Rp25.000,- jumlah yang ditawarkan 60 kodi.
1. Buatlah tabel penawaran sepatu beserta kurvanya.
2. Hitunglah berapa koefisien penawaran sepatu.
Penawaran ini terjadi bila persentase perubahan penawaran sebesar 0%, sedangkan persentase perubahan harga sebesar X%. Dengan kata lain, walaupun harga berubah sebesar X%, penawaran tetap tidak berubah (0%). Penawaran ini ditunjukkan dengan koefisien (Es ) sebesar 0 (Es = 0). Barang yang sifat penawarannya in elastis sempurna adalah barang yang jumlahnya tidak bisa ditambah walau harga mengalami kenaikan, contohnya tanah. Ini terjadi pada barang yang kapasitas produksinya sudah optimum.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Penawaran
CONTOH SOAL 4
Bila harga barang “B” Rp1.000,- jumlah yang ditawarkan 50 ton. Dan bila harga naik menjadi Rp2.500,- jumlah yang ditawarkan tetap 50 ton.
Pertanyaan :
1. Buat tabel dan kurva penawaran barang B.
2. Hitung berapa koefisien penawaran barang B.
Penawaran ini terjadi bila persentase perubahan penawaran sebesar X%, sedangkan persentase perubahan harga sebesar 0%. Dengan kata lain, walaupun harga tidak mengalami perubahan, penawaran mengalami perubahan sebesar X%. Penawaran ini ditunjukkan dengan koefisien (Es) yang besarnya ~ (Es = ~).
Barang yang bersifat elastis sempurna adalah barang yang pada harga tertentu penawarannya terus mengalami perubahan. Ini terjadi karena pertambahan jumlah produsen, penggunaan mesin-mesin modern dan lain-lain contohnya: VCD, buku gambar, dan lain-lain.
CONTOH SOAL 5
Pada harga Rp5.000,- jumlah VCD yang ditawarkan 10.000 keping. Kemudian dengan bertambahnya produsen, penawaran meningkat menjadi 40.000 keping walau harga VCD tidak mengalami perubahan.
Pertanyaan:
1. Buatlah tabel penawaran VCD beserta kurvanya.
2. Hitunglah koefisien elastisitas penawaran VCD.
a. Jenis Barang
Bila barang yang ditawarkan merupakan barang hasil pabrik, umumnya sifat penawaran elastis, karena produsen dapat leluasa menambah atau mengurangi produk. Akan tetapi, bila barang yang ditawarkan merupakan barang hasil pertanian maka umumnya sifat penawarannya inelastis, karena hasil pertanian sangat dibatasi masa panen dan musim. Yang perlu diketahui, khusus pada awal panen, barang pertanian masih bersifat elastis karena hasil panen masih melimpah. Sifat elastis berangsur-angsur berubah menjadi in elastis seiring berakhirnya masa panen.
b. Tujuan Tertentu
Bila produsen memiliki tujuan tertentu, misalnya ingin meraup laba yang lebih besar dengan cara menimbun barang maka pada suatu saat permintaan dari barang yang ditimbun tersebut bersifat inelastis. Karena walaupun harga naik cukup tinggi, barang tetap susah dicari sebab produsen menawarkannya dalam jumlah terbatas.
c. Tingkat Teknologi
Patung Asmat dibuat dengan teknologi yang sederhana dan menggunakan keahlian tangan manusia. Patung Asmat tidak dibuat dengan menggunakan mesin modern. Dengan demikian, penawaran patung Asmat bersifat inelastis. Walaupun harga naik sangat tinggi, jumlah yang ditawarkan masih terbatas karena tingkat teknologi yang sederhana.
d. Kapasitas Produksi
Bila kapasitas produksi (kemampuan memproduksi) suatu barang belum digunakan sepenuhnya (belum optimal) maka sifat penawaran barang tersebut adalah elastis, karena produsen masih sanggup menambah jumlah produksi. Akan tetapi, bila kapasitas produksi sudah optimal maka sifat penawarannya inelastis bahkan bisa inelastis sempurna, karena jumlah produksi tidak dapat ditambah lagi.
e. Jumlah Produsen Semakin banyak jumlah produsen maka semakin tinggi penawaran, demikian pula sebaliknya.



0 Komentar